Sehari ini temanya nyontreng, di koran, di tivi, di radio, di internet bahkan di facebook pun bertema nyontreng, ya sangat wajar temanya nyontreng wong hari ini pemilu kok di negara tercinta Indonesia.
Lalu kenapa KPU memilih istilah nyontreng? menurut saya nyontreng atau memberi tanda cek list dipiliha pertama karena hemat biaya (tapi hemat dimananya ya? wong anggaran lebih besar) karena dengan cara mencoblos kertas yang digunakan harus lebih tebal untuk menghindari lubang-lubang yang timbul tidak sengaja karena kualitas kertas yang jelek.
Alasan ke dua, mencoblos merupakan cara-cara negara berkembang dan terbelakang seperti sebagaian negara afrika nah Indonesia sebagai negara yang akan menjadi 3 besar Asia malu donk kalo harus pake coblos mencoblos walau sebenernya agak membingungkan khususnya bagi pemilih sepuh yang sudah terbiasa mencoblos.
Alasan ketiga alasannya KPU ingin mengkampanyekan sesuatu yang berbeda dan menjadi tema dalam kampanye kali ini (tentu teman semua masih ingat dengan inga! inga!) walau saya pikir startegi yang dijalankan tidak sepenuh berhasil.
Alasan keempat, harga Spidol jauh lebih murah dari pada Paku. haha alasan yang aneh tapi sesuai kenyataan.
Berbicara mengenai strategi ada yang menarik pada pemilu kali ini beberapa perusahaan menjadikan pemilu kali ini sebagai bagian dari strategi marketingnya. Lihat apa yang dilakukan oleh jaringan waralaba kopi Starbuck cukup dengan memperlihatkan tanda habis mencoblos maka kita akan mendapatkan satu gelas Iced/Hot Black Coffee, walau teman saya ada yang hanya mendapatkan segelas teh hangat tapi setidaknya cara yang dilakukan Starbuck cukup cerdik (entah bagaimana nanti pertanggungjawaban front liner tentang jumlah kopi yang dijual, seharusnya mereka perlu mempertimbangkan bagi yang ingin kopi silakan di tinggal jarinya.. haha)
Selain Starbuck ada beberapa Perusahaan dalam negeri yang melakukan trik serupa, yaitu Matahari departemen store yang memberikan tambahan diskon 20% dan Taman Impian Jaya Ancol yang memberikan potongan 50%.
Mungkin seharusnya KPU 5 tahun mendatang bisa mempertimbangkan men-Hire pemasar di perusahaan tersebut sehingga partisipasi pemilih pada pemilu yang akan datang tidak mengecewakan seperti sekarang.
No comments:
Post a Comment