Test from mobile phone


Coba test ngepost dari hape neh.

Loud and Clear

Seminggu yang lalu mungkin merupakan minggu paling penuh kejutan bagi saya, mungkin kata kejutan lebih baik saya pakai ketimbang kata sial. Hehe…

Diawal minggu ada beberapa kejadian yang membuat hari-hari saya dalam seminggu sungguh penuh dengan kejutan. Pertama, tiba-tiba di panggil bagian finance untuk menyelesaikan report pengeluaran yang belum selesai duh harus cari dimana laporan bulan Juni itu ya?? (aduh Juni kenapa kamu selalu menghadirkan kenangan buruk sih..)

Aku Ngeblog Lagi Loh

Wah udah lama juga ya ngga nulis-nulis…. Sebagai penjebolan (apa coba maksudnya??) saya mau nyoba ngepost langsung lewat Microsoft Office 2007, gimana hasilnya ya…????

Setelah utak atik

Duh setelah berutak-atik akhirnya jadi juga tampilan 3 kolomnya..
Menurut kalian bagaimana? Komentar ya..
-oh iya maaf ya kalo sempet brantakan.. Hehe-

2008 Review

Wah tahun 2008 sebentar lagi akan berakhir neh, tentu banyak diantara kalian yang telah menyiapkan resolusi-resolusi untuk tahun 2009 yang akan datang (entah akan dilaksanakan atau tidak, kalo saya sih biasanya ngga.. Whehe)

Tapi bukan resolusi yang akan saya bahas kali ini, tetapi tentang hal-hal yang telah kita dapatkan di tahun yang akan berakhir sebentar lagi ini, bagi saya banyak hal yang terjadi di tahun ini baik itu yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan bagi kehidupan saya, dan kayaknya nggak salah juga tuh untuk dibagi, duh sok artis banget ya saya tapi ngga apa-apa deh itung-itung belajar (loh maksudnya…???!?).

Kehidupan saya pada tahun ini akan coba saya bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu tentang Keluarga dan Teman, Karir dan terakhir Asmara (kebanyakan baca zodiak dimajalah neh… haha)
 

Keluarga dan Teman
Pada awal-awal tahun ini hubungan saya dengan keluarga mungkin agak merenggang, dan mungkin karena disebabkan kesibukan saya dalam mengejar skripsi yang harus selesai (banyak alasan..) tetapi hal tersebut coba saya bayar di akhir tahun ini dan alhamdullilah agak berkurang renggangannya.

Dengan teman-teman hubungan yang ada mengalami masa pasang dan masa surut, ketika sedang ngga butuh agak menjauh tetapi ketika sedang butuh baru deh dicari tuh temen-temen tersayang (whaha bener begitu ya bro and sis..) dan untuk itu saya say sorry to all of you, ngga ada maksud kayak gitu sih tapi keadaan aja yang menjadikan kayak gitu (alasan lagi..). 

Karir
Mungkin tahun ini tahun terbaik saya dalam urusan karir, ketika lulus dari tempat saya menimba ilmu (duh kayak zaman susah ya bahasanya, menimba… hehe) saya langsung bergabung dengan salah satu perusahaan terasik (menurut saya) dengan bonus teman-teman kerja yang super asik pula, terima kasih untuk semua dukungan teman-teman kerja (terspesial untuk om-boss, semua orang ada salahnya ya boss… wkakak) sehingga walaupun selalu penuh dengan tekanan (walau sebenarnya saya suka juga dengan urusan “tekan-menekan”) tetapi dengan lingkungan kerja yang oke, semua masalah bisa terselesaikan denagn baik-baik (apa coba..). 

Asmara
Duh butuh waktu lama buat nulis yang satu ini neh, here we go… dari awal sampai pertengahan tahun menjadi hari-hari menyenangkan untuk topik yang satu ini. Ada seseorang yang selalu mensupport dan memahami tetapi mungkin sudah harus digariskan bahwa kami tidak bisa lama-lama bersama hingga akhirnya perpisahan menjadi sebuah kenyataan. Tetapi itulah kenyataan, kita tidak bisa terus hidup di dalam alam mimpi (iya kan kawan) terima kasih untuk kamu yang sudah menemani dalam beberapa bulan di 2008 ini. Semoga masing-masing kita diberikan jalan yang terbaik ya (haru biru mode = on).

Yah tampaknya kalo diringkas seperti itu rangkuman hidup saya di tahun 2008 ini dan sebentar lagi akan menjadi masa lalu dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang saya (lebay…bay…bay….) tetapi banyak pencapaian-pencapaian yang harus belum tercapai dan harus dikejar di tahun 2009 (kalo ada umur).

Doakan saya ya bisa mencapai yang saya ingin ya dan selamat menyongsong 2009!!
print

Hikmah dan Masalah

Selalu memberikan hikmah dari setiap hal yang terjadi, begitupula yang kerap terjadi dalam kehidupan saya. Bukan bermaksud sombong neh tapi kayaknya sih Allah tuh sayang banget loh sama saya (JeDer! Disambar petir karena sombong…)


Kenapa bisa saya bilang Allah tuh sayang sama saya? neh saya kasi tau, setiap kita mungkin pernah dan pasti pernah mengalami masalah, satu hal yang tidak ingin kita terima tetapi terkadang karena “intelektualitas” kita yang tinggi sebagai seorang manusia sebuah hal yang seharusnya tidak menjadi masalah pun terkadang bisa tiba-tiba menjadi masalah.

Buat kamu (termasuk saya) yang selalu memandang setiap kejadian dari sisi kemungkinan terburuknya (orang kayak gini cocok banget neh di industri risk management) pasti setiap harinya selalu ada aja tuh masalahnya, mulai dari yang guede, besar, sedang, kecil sampe yang imut–imut pun ada dan itu bila ngga di sikapi dengan baik dan bijaksana akan menjadi masalah tuh (masalah lagi kan…).

Satu cara yang saya sering pakai adalah selalu melihat hikmah dibalik setiap kejadian, mungkin ketika masalahnya sedang hot-hotnya agak sulit melihat dengan mata jernih tetapi bisa belajar kok dimulai dengan mencari hikmah ketika masalah itu telah lewat. Bisa 1 jam, 1 hari atau bahkan 1 tahun setelah si masalah ini lewat dan kita coba lihat hubungannya dengan hal-hal positif yang terjadi dengan kita, berdasarkan pengalaman saya sih biasanya ada. Nah bila sudah terbiasa seperti itu, nanti kita akan terbiasa dengan melihat masalah dari sisi positifnya.

Tetapi ada syarat penting neh biar bisa seperti itu, pertama kamu mesti yakin dulu ada Dzat yang menciptakan, yang mengatur dan sayang banget sama kamu, karena jika kamu pikir semua hal berjalan alamiah tanpa ada yang atur agak sulit neh konsep yang sedang kita bahas (ustadz mode = on).

Kedua, kamu harus yakin bahwa didalam hidup ini selalu ada karma yang terjadi. Jadi kalo kamu berbuat satu hal maka akan ada balasan yang datang (serem ya… biasanya orang males ngelanjutin baca neh). Di dalam agama yang saya anut, setiap kebaikan dibalas dengan tujuh kebaikan (pernah saya tes loh bersama father tercinta dan hasilnya betul!!) jadi dari setiap kebaikan yang saya jalankan ada tujuh kebaikan yang akan kembali ke saya, entah dari tiba-tiba ada yang memberikan kue, ngasih minum pas kita haus, membantu kita berdiri ketika jatuh dan lain-lain.

Hal-hal kecil ya, tapi itu syarat ketiga loh, kamu harus yakin bahwa kehidupan kita tidak ditentukan hanya oleh hal-hal yang besar saja tetapi terkadang hal-hal kecil pun berpengaruh terhadap hidup dan kehidupan kita. Mungkin kamu pernah mengalaminya, kalo pengalaman saya sebuah senyuman tulus dari seorang sahabat di hari yang berat bisa mengubah total hari saya, dari yang sebelumnya hidup bagaikan ladang penyiksaan menjadi sebuah medan perjuangan.. (loh loh apa toh maksudnya) ya intinya terkadang yang kembali ke kita (berdasarkan hukum karma) tidak melulu dalam bentuk besar dan mencengangkan tetapi bisa juga dalam hal-hal kecil, mungkin hikmah yang ada ngga datang dalam bentuk yang besar tapi bentuk kecil-kecil jadi jangan meremehkan hal kecil ya, gitu loh maksudnya… (jadi ke ulang-ulang ya, biar jelas deh).

 Nah mungkin ketiga hal itu yang selama ini saya yakini, sehingga saya dapat belajar mencari hikmah dari setiap masalah yang ada… menurut kamu bagaimana?
print

Sahabat....

Sahabat adalah seseorang yang mengenal baik dan buruknya kita tetapi dia masih mau bersahabat dengan kita, itulah pengertian sahabat yang saya kenal selama ini. tetapi kalo dipikir-pikir kok pemahaman saya terhadap arti sahabat itu egois sekali ya?


Yups benar-benar egois, bagimana tidak! saya hanya melihat dari sisi saya sebagai seseorang manusia yang membutuhkan manusia lain dan tanpa melihat dari sisi sahabat-sahabat saya itu. Jadi ketika teman-teman saya hilang seperti ditelan ombak (duh dramatis banget ya bahasanya), saya lalu merasa mereka meninggalkan saya dan tidak peduli lagi dengan saya.

Pengalaman itu sempat saya rasakan beberapa minggu yang lalu, ketika sahabat-sahabat terbaik saya “hilang” satu per satu dan saat itu pula saya memberikan penilaian bahwa mereka tak peduli lagi dengan saya. Tetapi setelah di renung-renungkan ternyata apa yang saya pikirkan tersebut salah.

Salah karena saya hanya melihat dari sisi saya sebagai seorang yang ingin selalu diperhatikan, salah karena saya tidak melihat bahwa teman-teman saya itu juga mempunyai kehidupannya sendiri (jadi ngga melulu ngurusin saya tok) dan salah karena saya hanya menginginkan mereka saat saya butuh, saat mereka butuh kemana kah saya? Saya tak tahu....

Jadi tampaknya perlu ada rethinking tentang pemahaman saya terhadap sahabat, ada ide?.
print